BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Bangsa Indoesia adalah bangsa yang kaya akan
rempah-rempah, sehingga bangsa Indonesia dikenal di dunia internasional. Adapun
rempah- rempah itu berasal dari tanaman- tanaman seprerti jahe, nilam, cengkeh,
pala, kapulaga, sereh wangi, mawar, dan lain-lain.
Secara internasional rempah-rempah dari tanaman ini
dibuat sebagai obat-obatan atau bumbu dapur, minuman, dan makanan kecil. selain
itu digunakan sebagai bahan industry, parfum, minuman, obat-obatan, kosmetik,
dan makanan. Dari semua di atas terdapat olahan lebih lanjut yang terpenting
dalam rangka industry yaitu minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri biasa
disebut minyak terbang karena sifatnya nudah menguap.
Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri adalah
jahe (zingiber officinale roscoe) telah lama dikenal dan tumbuh baik di
Indonesia. Pengertian jahe di Indonesia adalah batang yang tumbuh baik di
Indonesia.
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun
berbatang semu. Jahe berasal dari asia pasifik yang tersebar dari india sampai
cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang
pertaama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak,
dan obat-obatan tradisional.
Jahe termasuk dalam suku temu-temuan
(zingiberaceae), se-famili dangan temu-temuan lainnya seperti temu lawak
(cucuma xanthorrizha), temu hitam (curcuma aeruginosa), kunyit, (curcuma
domestica), kencur(kaempferia galanga), lengkuas (languas galanga), dan lain-lain.
B.
Uraian tanaman
Klasifikasi
Devisi:
spermathophyta
Sub
devisi: angiospermae
Kelas:
monocotyledoneae
Ordo:
zingiberales
Family:
zingiberaceae
Genus:
zingiber
Spesies:
zingiber officinale
Minyak atsiri dari jahe dapat di peroleh
dengan empat metode yaiu:
-penyulingan
(destilation)
-ekstraksi
dengan pelarut penguap
-pengempaan
-absorpsi
dengan lemak padat
Sedangakan
penyulingan terbagi 3 metode yaiitu:
a) Penyulingan
dengan air
b) Penyulingan
dengan uap air
c) Penyulingan
dengan uap
Dari ketiga metode penyulingan
yang paling baik digunakan adalah penyulingan dengan uap ( steam distillation).
C. Maksud
dan tujuan
1. Maksud
a) Untuk
mengetahui minyak jahe secara umum
b) Menggali
sumber baru tentang minyak jahe yang telah lama dikenal.
2. Tujuan
a) Mengetahui
dan mempelajari teknik penyulingan minyak jahe
b) Untuk
mengetahui minyak jahe yang di peroleh dari hasil penyulingan rimpang jahe
c) Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh waktu terhadap perolehan jumlah minyak jahe pada
proses penyulingan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
minyak atsiri
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (Aetheric Oil),
minyak esensial, minyak terbang,
serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah
menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Kegunaan minyak atsiri sangat luas dan spesifik, khususnya
dalam berbagai bidang industry. Banyak contoh kegunaan minyak atsiri antara lain:
a.
Dalam industry kosmetik digunakan sebagai
sabun, shampoo, pasta gigi.
b.
Dalam industry makanan digunakan sebagai
penyedap makanan.
c.
Dalam industry parfum digunakan sebagai pewangi
dalam berbagai produk minyak wangi.
d.
Dalam industry farmasi digunakan sebagai anti nyeri, anti
infeksi, pembunuh bakteri.
e.
Dalam industry bahan pengawet dan sebagai
insektisida.
B.
Sejarah Singkat Jahe
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu.
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena
itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan
jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe
termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan
lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma
aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferiagalanga), lengkuas
(Languas galanga) dan lain-lain. Daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing
(Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe
(Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka
(Ternate), dsb. Dari
India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa
memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang
populer di Eropa.
Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis,
penanamannya hanya bisa dilakukan
di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
C.
Deskripsi jahe
Jahe tergolong tanaman herba, tegak, dapat mencapai
ketinggian 40 – 100 cm dan dapat berumur tahunan. Batangnya berupa batang semu
yang tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip.
Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan kelopak
berwarna putih kekuningan.
Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa
pedas. Rimpang bercabang tak teratur, berserat kasar, menjalar mendatar. Bagian
dalam berwarna kuning pucat.
D. Komponen
Utama
Rimpang jahe putih besar mengandung minyak atsiri, pati,
resin, asam-asam organic, asam malat, asam oksalat, dan gingerol. Sifat khas
jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe
disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas.
Minyak atsiri dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma
jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan kental berwarna kehijauan
sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki komponen pembentuk rasa
pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1 – 3 persen. Komponen
utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan
zingiberol.
Zingiberin (C15H24)
adalah senyawa paling utama dalam minyak jahe. Senyawa ini memiliki titik didih
340 C pada tekanan 44 mm, dengan berat jenis pada 200C
adalah 0,8684. Indeks biasnya 1,4956 dan putaran optic 730 38’ pada
suhu 200 C. Selama penyimpanan zingiberence akan mengalami
resinifikasi. Sementara zingiberol merupakan seskwiterpen alcohol (C15H26O)
yang menyebabkan aroma khas pada minyak jahe.
RUMUS BANGUN ZINGIBEREN (C15H24)
CH3
|
CH CH2
CH3 CH CH
CH2 CH C
CH CH3
CH
C
CH3 CH3
5R)-2-Metil-5-[(2S)-6-metilhept-5-en-2-il]sikloheksa-1,3-diena
- Titik didih 134-135 °C pada 15 Torr
(ZINGEROL)
OH CH3
| |
C6H3-CH2-CH2-CO-CH2-CH-(CH2)n-CH3
|
H3CO
- Tanaman jahe mengandung minyak atsiri 0,6-3% yang terdiri dari α- pinen, β-phellandren, borneol, limonene, linalool, citral, nonylaldehyde, decylaldehyde, methyleptenon, 1,8 sineol, bisabilen, 1-α-curcumin, farnese, humulen, 60% zingiberen dan zingiberole menguap, zat pedas gingerol. Kandungan minyak tidak menguap disebut oleoresin, suatu komponen yang memberi rasa pahit.
- Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol,minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.
- rimpang jahe juga mengandung flavonoid, 10- dehydrogingerdione, gingerdione, arginine, linolenic acid, aspartia acid , kanji, lipid, kayu damar, asam amino, protein, vitamin A dan niacin serta mineral. Kadar olesinnya mencapai 3%.
- Asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A, B (colin dan asam folat), dan C, senyawa- senyawa flavonoid, polifenol, aseton ,methanol, cineole, dan arginine.
E. Efek farmakologi
- peluruh dahak atau obat batuk, peluruhkeringat, peluruh haid, pencegah mual dan penambah nafsu makan.
- Antiseptik, circulatory stimulant, diaphoretic,peripheral vasodilator3.
- membuang angin, memperkuat lambung, memperbaiki pencernaan dan menghangatkan badan.
- obat karminatifa, diafiretika, dan stimulansiadengan dosis Pemakaian 0,5 gram sampai 1,2 gram.
- Minyak atsirinya mempunyai efek antiseptic, antioksidan dan mempunyai aktifitas terhadap bakteri dan jamur.
- Secara tradisional digunakan untuk obat sakit kepala, gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretic, rematik, menghilangkan rasa sakit, mabuk perjalanan, dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal-gatal akibat gigitan serangga, keseleo, bengkak, serta memar.
- Berbagai penelitian juga menyebutkan bahwa jahe memiliki efek antioksidan dan antikanker.
- ekstrak jahe memberiefek positif terhadap respons proliferatif dan sitolitik limfosit,selain itu ekstrak etanol jahe segarsecara in vitro meningkatkan proliferasi splenosit dan menurunkan tingkat kematian sel.
- Jahe juga mengandung bahan antioksidan diantaranya senyawa flavonoid dan polifenol,asam oksalat dan vit C,antioksidan ini dapat membantu menetralkan efek merusak yang di sebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh.
- Melindungi system pencernaan dengan menurunkan keasaaman lambung dan menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan hal ini karena jahe mengandung senyawa aseton dan methanol.
- Jahe mengandung senyawa cineole dan arginine yang memiliki manfaat memperkuat daya tahan sperma.
F. Jenis Tanaman
Jahe dibedakan menjadi 3
jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3
varietas jahe, yaitu :
1) Jahe putih/kuning besar
atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak rimpangnya lebih besar dan gemuk,
ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini
bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe
segar maupun jahe olahan.
2) Jahe putih/kuning kecil
atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit. Ruasnya kecil, agak rata sampai
agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua.
Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya
lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan, atau untuk
diekstrak oleoresin dan
minyak atsirinya.
3) Jahe merah
Rimpangnya berwarna merah
dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. Sama seperti jahe kecil, jahe merah
selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama
dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
G.
Gingerol
dari Rimpang Jahe
- Struktur kimia, sifat dan golongan
- Struktur
Rumus
molekul gingerol C17H26O4.
Gambar 2. Struktur gingerol.
Senyawa gingerol memiliki banyak gugus hidroksil sehingga
bersifat polar.zat pedas gingerol yaitu: (6)-gingerol 6085%;
(4)-gingerol;(8)-gingerol 5-15%, (10)-gingerol 6-22% (12)-gingerol;
(6)-methylgingerdiol.Gingerol merupakan senyawa yang labil terhadap panas baik
selama penyimpanan maupun pada waktu permrosesan, sehingga gingerol sulit untuk
dimurnikan, dan akan berubah menjadi shogaol. Tingkat kepedasan menentukan
kualitas minyak jahe. Metode yang paling sederhana untuk menilai tingkat
kepedasan adalah dengan organoleptic karena sangat subyektif dan
mempunyai hasil yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat diatasi dengan
menggunakan HPLC.
Sifat
kimia fisika dari gingerol:
- Berat molekul: 294,39 g/mol.
- Bentuk: minyak berwarna kuning muda atau kristal.
- Penyimpanan: disimpan dalam wadah tertutup rapat.
- Massa jenis: 1,083 g/cm3.
- Titik didih: 453oC.
Gingerol merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan
yang paling umum yang digunakan di laboratorium sebagai penghambat pertumbuhan
kuman atau membunuhnya. Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai
30 persen berat jahe.
- Rimpang jahe juga mengandung flavonoid, 10- dehydrogingerdione, gingerdione, arginine-á, linolenic acid, aspartia acid , kanji, lipid, kayu damar, asam amino, protein, vitamin A dan niacin serta mineral. Kadar olesinnya mencapai 3%.
- Asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A, B (colin dan asam folat), dan C, senyawa- senyawa flavonoid, polifenol, aseton ,methanol, cineole, dan arginine.
- Senyawa utama dalam tanaman jahe,yaitu gingerol.Gingerol merupakan golongan dari fenol dari poliketida pada jalur asam asetat.
Table sifat fisika kimia minyak jahe
dari berbagai jenis
NO
|
Spesifikasi
|
Jahe putih besar
|
Jahe putih kecil
|
Jahe merah
|
1
|
Air (%)
|
82,0
|
50,2
|
81,0
|
2
|
Minyak (dry basis, %)
|
1,18-1,168
|
3,3
|
2,58-2,72
|
3
|
B.D. 15/15
|
0,8907-0,9685
|
0,9070-0,9207
|
0,8998-0,9476
|
4
|
Indeks bias 200 C
|
1,4855-1,4939
|
1,4891-1,4895
|
1,4841-1,4899
|
5
|
Putaran optic
|
Not visible
|
+1.220
|
Not visible
|
6
|
Bilangan asam
|
1,3-11,5
|
3,2-3,79
|
3,6-9,22
|
7
|
Bilangan ester
|
21,4-57,0
|
10,2-14,5
|
31,2-62,5
|
8
|
Bilangan ester sesudah asetilasi
|
95,2
|
5-165,4
|
143,2
|
9
|
Kelarutan dalam alkohol
|
1:1 clear,
further clear
|
1:1 clear, further clear
|
1:1 clear, further clear
|
Dalam istilah perdagangan internasioal minyak atsiri jahe
dikenal dengan nama ginger oil. Adapun karakteristik minyak atsiri jahe menurut
standart EOA adalah sebagai berikut:
a. Warna : kuning
b. Bobot jeniss 250 C :
0,871-0,882
c. Indeks bias 200 C :
1,486-1,492
d. Putaran optic : (-280 C)
– (-450 C)
e. Bilangan penyabunan : maksimum 20
BAB III
METODE PRODUKSI
A. Penyulingan
a. Penyulingan dengan air
Bahan yang akan di suling berkontak langsung dengan air yang
mendidih. Bahan ini dapat mengapung atau
tenggelam, tergantung berat jenis bahan dan jumlah bahan yang akan di
sulig dan di masukkan kedalam ketel. Pemanasannya dapat dilakukan dengan
menggunakan pemanasan langsung, mantel uap, ataupun pipa uap dalam spiral
terbuka atau berlubang. Kecepatan penyulingan dapat di atur melalui intensitas
apinya, juga harus sesuai dengan keadaan alat dan bahan yang akan di suling.
diusahakan ada penambahan air untuk menjaga agar bahan tidak terlalu panas dan
pengisian bahan tidak terlalu penuh.
b. Penyulingan dengan air dan uap
Bahan olahan diletakkan di atas rak-rak atau saringan
berlubang. Ketel sulingnya di isi air hingga tidak berada jauh di bawah
sarigan. Pemanasan air dapat dilakukan dengan uap jenuh yang basah dengan
bertekanan rendah jika bahannya dalam jumlah yang banyak. Keuntungan alat ini
adalah uap selalu dalam keadaan panas, jenuh, dan tidak panas. Dengan demikian
penggunaan alat ini lebih unggul, dilihat dari penggunaan bahan bakar yang
sedikit. Akan tetapi proses penyulingan lebih lama. Dalam beberapa keadaan,
tekanan uap yang rendah akan
menghasilkan minyak atsiri berkualitas
baik.
c. Penyulingan dengan uap
Penyuingan
dengan uap ini prinsipnya sama dengan penyulingan air dan uap. Perbedaan air
tidak dimasukkan dalam ketel
penyulingan. Uap yang digunakan adalah uap jenuh atau uap yang kelewat panas pada tekanan di atas 1
atm. Uap dialirkan melalui pipa uap spiral berlubang yang terletak dibagian
bawah bahan. Kemudian uap bergerak keatas melalui bahan yang ada disaringan.
Penyulingan ini merupakan yang terbaik di bandingkan kedua jenis penyulingan
tadi, jika ditinjau dari segi biaya, kecepatan penyulingan, kapasitas minyak
yang dihasilkan.
Adapun
alat-alat penyulingan terdiri dari:
Peralatan
Penyulingan
Alat-alat yang diperlukan dalam penyulingan
tergantung pada banyaknya bahan dan metode penyulingan yang dilakukan. Ada tiga
bagian alat yang merupakan peralatan dasar, yaitu : ketel suling (retor),
pendingin (kondensor), dan penampung hasil kondensasi (receiver), sedangkan
untuk penyulingan uap diperlukan bagian tambahan yaitu ketel uap.
1.Ketel Suling (retor), berfungsi sebagai wadah air dan atau uap untuk mengadakan kontak dengan bahan serta untuk menguapkan minyak atsiri.
2.Pendingin (kondensor), berfungsi untuk mengubah seluruh uap air dan uap minyak menjadi fase cair. Kondensor terdiri dari 4 tipe, yaitu : kondensor kisi, kondensor pipa lurus, kondensor berpilin, kondensor tubular.
3.Penampung hasil kondensasi (receiver) yang berupa alat pemisah minyak (decanter) yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari air suling (condesed water), dimana air suling tersebut akan terpisah secara otomatis dari minyak atsiri.
4. Ketel uap berfungsi sebagai sumber penghasil uap.
Kelemahan – kelemahan Metode Penyulingan
1.Penyulingan dengan uap air atau air mendidih yang relatif lama cenderung merusak komponen minyak karena proses hidrolisasi, polimerisasi, dan resinifikasi.
2.Komponen minyak yang bertitik didih tinggi, khususnya yang larut dalam air tidak dapat diangkut oleh uap air sehingga rendemen minyak yang dihasilkan lebih rendah.
3.Komponen tertentu dapat terurai di dalam air suling dan tidak dapat diperoleh kembali.
1.Ketel Suling (retor), berfungsi sebagai wadah air dan atau uap untuk mengadakan kontak dengan bahan serta untuk menguapkan minyak atsiri.
2.Pendingin (kondensor), berfungsi untuk mengubah seluruh uap air dan uap minyak menjadi fase cair. Kondensor terdiri dari 4 tipe, yaitu : kondensor kisi, kondensor pipa lurus, kondensor berpilin, kondensor tubular.
3.Penampung hasil kondensasi (receiver) yang berupa alat pemisah minyak (decanter) yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari air suling (condesed water), dimana air suling tersebut akan terpisah secara otomatis dari minyak atsiri.
4. Ketel uap berfungsi sebagai sumber penghasil uap.
Kelemahan – kelemahan Metode Penyulingan
1.Penyulingan dengan uap air atau air mendidih yang relatif lama cenderung merusak komponen minyak karena proses hidrolisasi, polimerisasi, dan resinifikasi.
2.Komponen minyak yang bertitik didih tinggi, khususnya yang larut dalam air tidak dapat diangkut oleh uap air sehingga rendemen minyak yang dihasilkan lebih rendah.
3.Komponen tertentu dapat terurai di dalam air suling dan tidak dapat diperoleh kembali.
B.
Ekstraksi
Alat ekstraksi atau ekstraktor menghasilkan bentuk
minyak atsiri dari bahan yang di
ekstraksi. Ada 2 cara mengekstraksi yaitu mengekstraksi dengan lemak dingin,
dan ekstraksi dengan menguap. Untuk
mengekstaksi jahe menjadi oleoresin
biasanya menggunakan cara dengan pelarut menguap. Alat ekstaksi ini umunya
tersusun atas tangki air, ketel uap, kondensor, serta bangunan ekstraksi yang
terdiri atas alat penyuling dan beberapa tabung.
Bahan pelarut dialirkan secara terus-menerus melalui suatu
penampang kedalam tabung berisi bahan. Teknik yang digunakan adalah teknik arus
berlawanan sampai ekstraksi selesai. Cairan ekstrak disalurkan ke dalam tabung
hampa udara dan dipanaskan pada suhu tertentu untuk menguapkan pelarut dalam
ekstrak. Uap pelarut yang timbul dialirkan dalam kondensor untuk mencairkan
kembali pelarutnya, sedangkan unsure- unsur yang tertinggal dalam tabung merupakan
unsur tumbuhan yang bersifat lilin padat yang biasa disebut concrete. Concrete
ini sebenarnya sudah meerupakan oleoresin, tetapi masih kasar sehingga masih
perlu dilakukan ekstraksi ulang dengan mencampurkan pelarut dalam concrete.
Ekstrak ini dipanaskan pada suhu tertentu antara 30-400
C untuk memperoleh oleoresin absolute hasil pada ekstraksi kedua masih perlu
diekstraksi lagi pada suhu 300 C dengan menambahkan pelarut alcohol.
Walaupun sudah dilakukan ekstraksi sebanyak 3 kali terhadap bubuk jahe
oleoresin masih belum juga murni. Oleoresin ini masih mengandung pelarut, yang
dapat merepotkan dalam menentukan kulitasnya.
Oleoresin jahe Adalah hasil
pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan cokelat
dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.
BAB IV
KESIMPULAN
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan
rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari asia pasifik yang tersebar dari india
sampai cina.
Jahe
termasuk dalam suku temu-temuan (zingiberaceae), se-famili dangan temu-temuan
lainnya seperti temu lawak (cucuma xanthorrizha), temu hitam (curcuma
aeruginosa), kunyit, (curcuma domestica), kencur(kaempferia galanga), lengkuas
(languas galanga), dan lain-lain.
Jahe
termasuk dalam suku temu-temuan (zingiberaceae), se-famili dangan temu-temuan
lainnya seperti temu lawak (cucuma xanthorrizha), temu hitam (curcuma
aeruginosa), kunyit, (curcuma domestica), kencur(kaempferia galanga), lengkuas
(languas galanga), dan lain-lain.
Komponen
utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan
zingiberol.
Zingiberin
(C15H25) adalah senyawa paling utama dalam minyak jahe.
Senyawa ini memiliki titik didih 340 C pada tekanan 44 mm, dengan
berat jenis pada 200C adalah 0,8684. Indeks biasnya 1,4956 dan
putaran optic 730 38’ pada suhu 200 C. Selama penyimpanan
zingiberence akan mengalami resinifikasi. Sementara zingiberol merupakan
seskwiterpen alcohol (C15H26O) yang menyebabkan aroma
khas pada minyak jahe. Kandungan
minyak yang tidak menguap disebut oleoresin, suatu komponen yang memberi rasa
pahit yang terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol,minyak atsiri dan
resin.
Adapun
cara untuk memproduksi minyak jahe ialah :
1.Penyulingan,terbagi
tiga yaitu:Penyulingan dengan air, Penyulingan dengan uap dan air, Penyulingan
dengan uap
2.
Ekstraksi
Ada 3 cara mengekstraksi yaitu
mengekstraksi dengan lemak dingin, dan ekstraksi dengan menguap.
DAFTAR
PUSTAKA
- Widita,Prima Widya,2009, Jahe (ZingiberOfficinale)Available At:Http://Fpk.Unair.Ac.Id/Jurnal/Files/Disk1/1/123456-1234-Primawidya-33-3-Jahe_Pri-A.Pdf(Diakses Tanggal 26 November 2011 Jam 15.45)
2.
Tejasari, Fransiska-Rungkat Zakaria dan
Dondin Sajuthi,2009,Ginger (Zingiber
Officinale Roscue ) Root BioactiveCompounds Increased Cytolitic Response of
NaturalKiller (Nk) Cells Against Leucemic Cell Line K-562 inVitro,Available
3.
Paimin, farry B. 2007. Budi daya, pengolahan,
perdagangan jahe. Jakarta: penebar swadaya
4.
Budi santoso, Hieronymus. 1989. Jahe. Jakarta
: kanisus.
5.
J.j.
afriastinis, A. B. D. Modjo Indo. 1983. Bertanam jahe. Jakarta : penebar
swadaya
6.
Anonym.
2001. Pengaruh waktu terhadap perolehan minyak atsiri pada penyulingan rimpang
jahe. Medan : PTKI.
wowo, Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol.
BalasHapusmanfaat ubi jalar
terimakasih ifonya sangat bermanfaat
BalasHapushati hati. sertakan dengan literarur
BalasHapus